Kamis, September 03, 2009

HaPpY bIrThDay Raissa....

Waktu terasa begitu cepatnya berlalu....Tak terasa sudah 1 tahun lamanya adek mewarnai kehidupan ayah dan bunda dan membuatnya menjadi lebih indah dan bermakna...Padahal rasanya baru kemarin bunda berjuang antara hidup dan mati untuk membuatmu hadir dalam kehidupan kami. Rasanya baru kemarin Raissa kecilku belajar mengenali keluarga tercintanya,rasanya baru kemarin kami semua mendengar dan celotehmu untuk pertama kalinya. Ternyata Raissa kecil kami sekarang telah tumbuh besar...Dan telah siap menjadi anak yang pandai,pintar,sehat dan menjadi anak yang sholeha yang selalu menjadi kebanggaan orang tuanya...
Selamat Ulang Tahun Raissa Sayank...Ribuan do'a dan pengharapan tak henti-hentinya ayah dan bunda panjatkan kepada Allah SWT hanya untuk dirimu sayank....
Semoga Allah SWT senantiasa melindungi setiap langkahmu dan selalu memberikan berkahnya untukmu sayank...
We always love you Raissa...

Senin, Juli 27, 2009

My First Five Steps

Weekend kmrn menjadi weekend yang indah buat ayah ama bunda...
Sabtu bunda dapat laporan dari ibu klo si adek udah bisa jalan sendiri walau baru 3 langkah,seneng banget dengernya meski bukan bunda sendiri yang melihat first step nya adek.
Nyampek rumah SA ternyata adek langsung bo2,jadi gagal dech acara mo ngeliat adek jalan . Minggu pagi juga udah ribet dengan acara nyuapin adek ama beres-beres rumah sebelum ditinggal ke acara kondangan temennya bunda. Bunda sampek gregeten blm bs tahu gmn klo adek jalan...
Baru dech jam 3 setelah adek maem sore bunda baru bisa liat adek jalan...Miracle...seneng banget liat adek udah bisa jalan....
Biarpun ayah ama bunda di bela-belain jadi kayak badut pke topi buat mancing adek biar mau jalan ke arah bunda ato ke ayah..Pertama 3 langkah selanjutnya 5 langkah udah terlewati..Siiippberarti si adek siap di ajak nge-moll ama bunda he..he...
Ayo adek..semangat lagi ya belajar jalannya...

Sabtu, Juli 25, 2009

Pagi yang menghebohkan

Tadi pagi tu si adek udah bikin ayah ama bundanya was2 dan juga ketawa....Gimana gak was2 pas ditinggal bunda nya mandi *waktu itu si adek ama ayah di dapur,si ayah lagi masukin hasil cucian pagi td ke penggering* tiba2 si adek nangis gak diem2. sampai bunda selesai mandi nangisnya jg masih belom diem2 jga...Si ayah ditanyain bunda nya knp nangis *bunda pikir kan abs kejedot ato jatuh gtu* si ayah cm jawab nggak tau aja...Pas acara mandi nangis jg gak berhenti2,bunda liatin badannya adek mungkin ada yang luka ato apa jg gak ada..Gimana gak was2 en tambah senewen mana si ayah ditanyain cm gak tau aja jawabnya..Bunda tambah bingung pas adik sampai muntah gara2 nangis...
Tapi.....
Tangis adek tiba2 langsung berhenti pas ayah ngeluarin guling boneka adek dari mesin penggering,bukan hanya diem nangisnya tp jg lgsg ketawa-ketiwi lg.
Glodak....Alamak...Ya ampun...Jadi si adek nangis tu mungkin gara2 ngeliat pas ayah masukin gulingnya ke dalam penggering,mungkin di pikirnya si adek gulingnya diapain gtu ya???
Pas tu guling mo di jemur si adek malah ngelanjotin gulingnya sambil ketawa-ketawa...
Duch....si adek udah bikin bunda jantungan aja..tapi lucu juga sih he..he..

Kamis, Juli 23, 2009

Pentingnya Stimulasi untuk Pertumbuhan Anak

UNTUK membuat buah hati Anda anak yang cerdas dan sehat, butuh perawatan yang berkualitas. Selain nutrisi terbaik, anak juga perlu mendapat stimulasi sejak dini.

Melihat si kecil tumbuh sehat, kuat, dan cerdas tentu menjadi dambaan setiap orangtua. Semua itu bisa didapatkan dengan memberikan yang terbaik sejak dini. Sebaiknya para orangtua sudah melakukan berbagai upaya dan investasi dilakukan sejak awal kehamilan demi kelancaran tumbuh kembang si kecil nantinya.

Tidak dapat dimungkiri bahwa orangtua, khususnya ibu, memegang peranan paling dasar dan penting dalam perkembangan setiap anak. Nutrisi terbaik sudah tentu menjadi hal paling mendasar bagi si kecil. Lainnya, anak perlu diberikan stimulasi yang tepat untuk berkembang sesuai dengan keinginan orangtua.

Psikolog anak, Dr Rose Mini AP Mpsi, mengatakan bahwa IQ seorang anak dipengaruhi dua faktor, yaitu nature (genetik) dan nurture (stimulasi) seperti bermain, musik, bahasa, dan lainnya.

"Bahkan umur 1-3 tahun, anak dapat menyerap 13 juta kata, asalkan si anak mendapatkan rangsangan dan stimulasi," ujar Rose Mini yang akrab disapa Mbak Romi atau bunda Romi, saat menghadiri acara Enfa A+ Smart Adventure, yang diadakan Enfagrow A+ dan Enfakid A+ dari Mead Johnson di Mal Taman Anggrek, beberapa waktu lalu.

Stimulasi sejak dini terhadap seluruh pancaindra akan membuat anak kaya pengalaman sensorik, seperti mendengar, melihat, meraba, menghirup, dan mengecap, yang akan menjadi bekal bagi perkembangan sel-sel otak. Semakin banyak dan seringnya stimulasi yang didapatkan anak, akan bertambah besar pula manfaatnya untuk tumbuh kembang kecerdasan anak.

"Memberi stimulasi dapat dilakukan sembari bermain, di mana anak akan belajar hal baru, mengembangkan daya khayal, sekaligus juga otak dan kekuatan fisik anak dapat berkembang," tutur Rose Mini.

Sekitar 80 persen otak anak berkembang sejak masa kandungan hingga umur tiga tahun. Untuk itulah, pemberian anak stimulasi sejak dini adalah hal yang sebaiknya dilakukan orangtua. Cara menstimulasi itu pun berbeda-beda penerapannya. Perlu diingat bahwa setiap anak memiliki keunikan masing-masing, yang berbeda satu sama lainnya. Dengan demikian, tingkat kecerdasan anak pun tidak dapat dibandingkan antara satu anak dan anak yang lain.

Perkembangan otak juga dapat ditingkatkan dengan komponen stimulasi, yakni memperdengarkan musik-musik, misalnya musik klasik yang dicapai melalui ritme, melodi, dan harmonisasi. Sebuah penelitian membuktikan musik mampu meningkatkan daya khayal, kemampuan belajar, konsentrasi, dan kecerdasan anak.

Penelitian yang dilakukan Gordon Shaw, juga menyebutkan bahwa musik klasik dapat memperkaya kemampuan otak, atau kemampuan memahami konstruksi objek dua dan tiga dimensi. Kemampuan ini sangat penting bagi penguasaan ilmu matematika dan sains.

Orangtua yang sudah melihat ketertarikan anak saat mereka masih kecil pada musik, bisa dikembangkan ketertarikannya itu menjadi sebuah hobi.

"Musik ternyata berpengaruh positif dalam perkembangan kecerdasan otak anak. Ibu berperan penting dalam memberikan stimulasi musik kepada si kecil," jelas salah satu musisi yang juga hadir di acara yang sama, Addie MS.

Addie menjelaskan, bermain musik misalnya,merupakan stimulasi yang sangat sederhana dan bisa dilakukan setiap hari di rumah, seperti menyanyi bersama anak agar anak mengenal nada dan berlatih berekspresi melalui lagu, membiarkan anak memainkan berbagai alat rumah tangga untuk menciptakan nada dan irama seperti mengetuk-ngetukkan panci, meja ataupun bekas galon air mineral.

"Walaupun kelihatan sepele, itu juga bisa jadi sebuah stimulus untuk anak," tandasnya.

Dalam menstimulasi anak pun, jangan pernah lupa akan asupan nutrisinya. Dikatakan ahli nutrisi dari Semanggi Klinik, Dr Fiastuti Witjaksono SpG(K), bahwa dalam tahapan tumbuh-kembang, anak memerlukan berbagai nutrisi untuk perkembangan yang optimal, di antaranya karbohidrat, protein hewani dan nabati, lemak, vitamin yang berguna untuk perkembangan kecerdasan anak seperti DHA, Kolin, dan Prebiotik (FOS & GOS) serta Mikronutrien.

"Dalam hal ini, ibu memiliki peran yang sangat besar dalam memberikan nutrisi yang tepat untuk si kecil, untuk itu para ibu diharapkan bisa pandai mengatur asupan nutrisi untuk si kecil, termasuk dalam hal menstimulasi anak," pesannya. (Koran SI/Koran SI/nsa)

Dikutip dri :http://lifestyle.okezone.com/read/2009/07/22/196/240875/pentingnya-stimulasi-untuk-pertumbuhan-anak

Kamis, Juli 16, 2009

Oops..! Bagaimana Bila Si Kecil Melihat Ayah-Bundanya Bermesraan

Secara tidak sengaja Batita dan Balita melihat aktivitas seks orang tuanya...?
Aduh... membayangkannya saja terasa menakutkan sekali. Tapi hal itu bisa saja terjadi lho, Bun. Terutama jika si kecil masih tidur bersama dalam satu kamar.

Fitria Prabandari, M.Psi dari High/Scope Rasuna & Phoenix Kids Menteng membagi tips bagaimana menyikapinya dengan tepat :

  1. Bersikap tenang
    Pada saat si kecil membuka pintu atau ia terbangun di kamar saat Ayah dan Bunda sedang asik berhubungan intim, tidak bisa dipungkiri Bunda pasti terkejut. Tapi berusahalah untuk tetap tenang karena kalau tidak justru si anak yang akan shock.
  2. Segera Menutupi Tubuh
    Ambil selimut atau apa pun yang bisa dipakai untuk menutupi tubuh, sehingga si kecil tidak sempat melihat lebih detail hal yang belum patut dilihatnya.
  3. Mintalah ia untuk segera meninggalkan kamar
    Bunda dapat mengatakan, “kamu keluar dulu ya sayang, nanti Mama segera menyusul.”
Itulah tiga hal yang paling penting dilakukan saat si kecil ‘memergoki’ kita saat sedang melakukan hubungan intim. Setelah itu tentu saja harus ada tindakan lainnya.

Jelaskan padanya bahwa itu hanyalah hal biasa, dan ciptakan suasana normal kembali. Biasanya Batita belum akan banyak bertanya, dia akan lupa dengan sendirinya. Tetapi untuk anak usia 4-5 tahun mungkin akan bertanya, selain itu Bunda juga bisa menangkap kegelisahan dari raut wajahnya. “Berikan penjelasan sesuai usianya, katakan Bunda hanya bermain bersama Ayah.” papar Fitria.

Atau, kita bisa memanfaatkan saat tersebut untuk mengajarkan etika pada si kecil. Katakan padanya, bila ia mau masuk kamar sebaiknya mengetuk pintu terlebih dahulu. Tanyakan langsung apa keperluannya mengetuk pintu sehingga topik pembicaraan tidak lagi mengarah pada apa yang baru saja dilihatnya.

Tapi hati-hati, jangan sampai menimbulkan kesan bahwa Bunda menyalahkannya.

Tips :
  • Pastikan pintu terkunci sebelum mulai berhubungan
  • Kalau si kecil tidur dalam satu kamar, Bunda bisa menitipkannya di kamar lain dulu, kamar kakek nenek misalnya

Dikutip dari : http://www.infobunda.com/pages/articles/artikelshow.php?id=186

Bubur Havermut Komplet

Ini adalah hidangan yang pasti disuka si 9 - 12 bulan. Selain gurih dan mudah dikunyah, Anda bisa menyajikannya secara kreatif dengan sayur-mayur warna-warni yang menggugah mata dan selera bayi.
Bahan:
400 ml air
100 gram wortel
40 gram havermut
50 gram daging sapi cincang
1 sendok takar susu formula bubuk
25 gram keju cheddar parut
Cara membuat:
1. Didihkan air, lalu masukkan wortel, rebus 5 menit. Angkat, tiriskan, cincang. Sisihkan air perebus/kaldu sayuran, jangan dibuang.
2. Masukkan havermut ke dalam kaldu sayuran, rebus sambil aduk rata. Masukkan daging cincang. Masak sambil diaduk sampai mendidih dan mengentak.
3. Masukkan wortel. Masak sebentar sampai semua bahan matang. Angkat. Tambahkan susu. Aduk rata. Sajikan dengan taburan keju parut.

Untuk: 2 porsi
1 porsi: 137 kalori

Dikutip dari : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Bayi/Resep/bayi.bubur.havermut.komplet/001/008/73/2

Jadwal Imunisasi

Agar buah hati Anda memiliki pertahanan tubuh yang kuat dan mampu melawan infeksi, pastikan ia mendapat imunisasi secara lengkap.

Tujuan imunisasi adalah mempertinggi daya tahan tubuh agar anak Anda tidak terkena penyakit infeksi. Meskipun penyakitnya sudah tidak ada, imunisasi tetap diperlukan untuk berjaga-jaga kalau penyakit tersebut muncul kembali.

Sebagian besar imunisasi diberikan ketika anak berumur 4 bulan. Anda akan mendapat kartu yang berisi jadwal imunisasi dan kapan seharusnya imunisasi diberikan. Jangan lupa mencatat tanggal dan jenis vaksinasi yang telah diberikan untuk membantu dokter menentukan apakah anak Anda perlu mendapat vaksinasi tertentu.

Umumnya dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan keluarga untuk menentukan apakah anak Anda perlu mendapatkan vaksinasi jenis tertentu. Misalnya, bila di keluarga Anda ada yang menderita TBC, anak Anda harus mendapat suntikan BCG pada sekitar usia 1 tahun.

Tabel berikut adalah jenis imunisasi yang dianjurkan pada masa kanak-kanak serta tabel penyakit infeksi yang paling sering terjadi pada anak-anak.

Penyakit

Waktu

Reaksi

Perlindungan

Imunisasi DPT, difteri, batuk rejan (partusis), tetanus

Suntikan pada umur 2, 4, 6, 18 bulan. Dan diulang pada 4-5 tahun

Anak bisa demam, tempat suntikan terasa sakit.

Tetanus harus diulang setiap 5 tahun supaya terhindar dari tetanus

Polio

Vaksin diminum pada usia 0, 2, 3, 4, 6, 18 bulan dan ulangi pada umur 5 tahun

Tidak ada

Harus diulang agar selalu terlindung

Campak

Suntikan pada usia 9 bulan dan diulang pada usia 6 tahun

Demam dan timbul bercak-bercak

Tidak diketahui berapa lama sejak vaksinasi terakhir

Tuberkolosa (BCG)

Suntikan pada usia 0-3 bulan dan diulang pada usia 10-13 tahun, kalau dianggap perlu.

Sakit dan kaku di tempat suntikan

Seumur hidup

Rubella

Suntikan untuk anak perempuan usia 10-14 tahun

Mungkin nyeri sendi

Tidak diketahui berapa lama sejak vaksinasi terakhir

Keterangan jadwal imunisasi berdasarkan usia pemberian, sesuai IDAI, periode 2004.

Umur

Vaksin

Keterangan

Saaat lahir

Hepatitis B-1

HB-1 harus diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 dan 6 bulan

Polio-0

Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama. Untuk bayi yang lahir di RB/RS, polio diberikan saat bayi dipulangkan (untuk menghindari transmisi virus vaksin terhadap bayi lain)

1 bulan

Hepatitis B-2

Hb-2 diberikan pada umur 1 bulan

0-2 bulan

BCG

BCG dapat diberikan sejak lahir. Apabila BCG akan diberikan pada >3 bulan sebaiknya dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu dan BCG diberikan apabila hasilnya negatif.

2 bulan

DTP-1
Hib-1
Polio-1

Diberikan pada umur lebih dari 6 minggu
Diberikan mulai umur 2 bulan
Dapat diberikan bersama DTP-1

4 bulan

DTP-2
Hib-2
Polio-2

Diberikan secara terpisah
Hib-2 dapat dikombinasikan dengan Hib-2
Diberikan bersama dengan DPT-2

6 bulan

DTP 3
Hib-3
Polio 3

Dapat dikombinasikan dengan Hib-3

Diberikan bersama DTP-3

9 bulan

Campak-1

Campak 1 diberikan pada umur 9 bulan, apabila telah mendapat MMR pada usia 15 bulan, Campak 2 tidak perlu diberikan.

15 -18 bulan

MMR

Hib-4

Apabila sampai usia 12 bulan belum mendapat imunisasi cacar

18 bulan

DTP-4
Polio-4

Diberikan satu tahun setelah DTP-3
Diberikan bersamaan dengan DTP-4

2 tahun

Hepatitis A

Direkomendasikan pada umur >2 tahun, diberikan 2 kali dengan interval 6-12 bulan

2-3 tahun

Tifoid

Vaksin tifoid polisakarida injeksi direkomendasikan untuk umur >2 tahun, perlu diulang setiap 3 tahun.

5 tahun

DTP-5
Polio-5

Diberikan pada umur 5 tahun
Diberikan bersama DTP-5

6 tahun

MMR

Diberikan untuk catch up immunization pada anak yang belum mendapat MMR-1

10 tahun

dT/TT

Varisela

Menjelang pubertas vaksin tetanus ke-5 diberikan untuk imunitas selama 25 tahun.

Diberikan pada umur 10 tahun


Blogspot Template by Isnaini Dot Com